Postingan

Kajian Seni Rupa dan Desain

Gambar
  Mitos dan Pengalaman Estetis dari Video Music Golden Hour - JVKE Lagu Golden Hour-JVKE menjadi lagu yang saya pilih untuk tema dalam tulisan kali ini Mitos dari lagu ini yang saya dapati adalah momen kebersamaan dua pasangan dikala waktu senja datang atau biasa disebut “Golden Hour”. Romansa yang tercipta oleh kedua pasangan ini bak terikat oleh sebuah jalinan yang kuat dan tidak ingin berpisah hingga larut malam.     Pengalaman estetis yang saya rasakan saat mendengar lagu ini seperti   saya mengingat momen liburan bersama teman saya pada libur lebaran kemarin. Mungkin ini adalah sebuah kebetulan teman yang dulu sering bermain atau nongkrong bersama saya tiba-tiba merencanakan liburan. Mengapa saya katakan kebetulan? Karena saya dan dia sudah cukup lama untuk tidak bertemu. Akan tetapi posisi saya dan dia cukup jauh saya berada di Purworejo dan dia berada di Bekasi. Saat dia memposting status berlibur ke Yogyakarta saya sangat antusias untuk mengajaknya berlibur bareng menging

TUGAS 3: LITERATURE REVIEW PADA OBJEK DESAIN

Gambar
Yahallo Minna-san !, Minna-san tidak terasa kita sudah memasuki pertengahan bulan Ramadhan apakah kalian masih kuat dalam menjalankan ibadah puasa? Pastinya kuat dong ya! Semoga di Ramadhan kali ini kita mendapatkan pahala yang berlimpah serta dosa-dosa kita dihapuskan dan kita mendapatkan hikmah dalam menjalani ibadah ini aamiin. Oke pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang apa saja teori kajian yang dipakai oleh Ferdinand de Saussure? Yuk kita simak bareng-bareng analisis yang saya lakukan terhadap ketiga jurnal yang ada dibawah ini.   Modul 1: Judul: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE SEBAGAI REPRESENTASI NILAI KEMANUSIAAN DALAM FILM THE CALL Objek: Film The Call Metode/Pendekatan: Metode penelitianyangdigunakan   adalah   kualitatif   dengan   paradigma   konstruktivis. Analisis: Metode   analisis yang kami gunakan adalah analisis yang berdasarkan pada semiotika dari Ferdinand De Saussure dan unit analasis berupagambar yang berisi interpretasi da

Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta

Gambar
  Pertama-tama saya sebagai Mahasiswa Desain Komunikasi Visual turut mengucapkan selamat kepada Bapak Pandu Pramadita atas kesuksesannya dalam ujian terbuka promosi doktoral Institut Seni Indonesia Surakarta. Kesenian wayang kulit merupakan salah satu kesenian asli Indonesia. Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar nama Ki Mantep Sudharsono, Ki Enthus Susmono, Ki Narto Sabdho dll. Nah mereka adalah salah satu dalang terkenal di Indonesia. Dalam latar belakangnya, kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek pertunjukkan dan sastra, tetapi juga pada aspek bentuk (Pandu Pramudita). Pada pergelaran wayang biasanya kita melihat sebuah wayang kulit yang mempunyai bentuk lebar dan tinggi dengan ujungnya yang mengerucut itu disebut dengan gunungan. Gunungan dalam pergelaran wayang kulit biasa juga disebut dengan kayon, yaitu salah satu unsur yang mendukung pergelaran wayang. Awal kemunculan figur kayon pada tahun 1522M yang diketahui pada sangkalan memet

Semiotika dalam "Hyouka"

Gambar
  Sebagaimana kita hidup, Manusia pasti memiliki cara hidupnya sendiri-sendiri. Dalam hal ini kita pasti mempunyai suatu hal yang dapat membangkitkan sebuah perasaan dalam diri kita baik itu perasaan senang maupun perasaan sedih. Cara hidup seseorang berbeda antara satu dan yang lain tergantung dari aktivitas yang mereka lakukan. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita tidak menyadari bahwa banyak sekali Semiotika atau tanda di sekitar kita. Pada dasarnya, semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dari tanda, dengan menyertakan adanya mitos dan metafora yang bersangkutan dengan tanda tersebut. Konsep-konsep dasar dari semiotika yang dicetuskan oleh Ferdinand de Saussure ini meliputi tanda/simbol, kode, maka, mitos, dan metafora. Pada kesempatan kali ini saya menyadari tentang contoh semiotika dalam kehidupan saya adalah tentang buku novel ringan ini.   Novel ringan yang saya miliki ini berjudul “ Hyouka ” karya dari Yonezawa Honobu cetak ulang di Indonesia dan dite