Semiotika dalam "Hyouka"

 

Sebagaimana kita hidup, Manusia pasti memiliki cara hidupnya sendiri-sendiri. Dalam hal ini kita pasti mempunyai suatu hal yang dapat membangkitkan sebuah perasaan dalam diri kita baik itu perasaan senang maupun perasaan sedih. Cara hidup seseorang berbeda antara satu dan yang lain tergantung dari aktivitas yang mereka lakukan. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita tidak menyadari bahwa banyak sekali Semiotika atau tanda di sekitar kita. Pada dasarnya, semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dari tanda, dengan menyertakan adanya mitos dan metafora yang bersangkutan dengan tanda tersebut. Konsep-konsep dasar dari semiotika yang dicetuskan oleh Ferdinand de Saussure ini meliputi tanda/simbol, kode, maka, mitos, dan metafora.

Pada kesempatan kali ini saya menyadari tentang contoh semiotika dalam kehidupan saya adalah tentang buku novel ringan ini.

 



Novel ringan yang saya miliki ini berjudul “Hyouka” karya dari Yonezawa Honobu cetak ulang di Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Haru. Saya memiliki 2 volume “Hyouka” yaitu volume 5 dan 6 untuk volume 5 bewarna jingga dan volume 6 bewarna merah muda. Buku ini bercerita tentang Hōtarō Oreki bergabung dengan klub sastra klasik (古典部 Koten-bu) di SMA Kamiyama untuk mencegah penutupan klub tersebut, bersama dengan anggota lainnya yaitu Eru Chitanda, Satoshi Fukube dan Mayaka Ibara. Mereka berempat mulai memecahkan berbagai misteri, baik untuk membantu klub mereka maupun atas permintaan Eru.

Buku ini selalu menemani saya di perjalanan ketika saya sedang malas membuka handphone. Biasanya buku ini saya baca ketika ada di dalam kereta. Meskipun buku ini hanyalah cerita fiksi yang sebagian orang menganggapnya adalah hal yang sia-sia dan tidak menambah ilmu tetapi bagi saya tidak seperti itu. Oh iya cerita “Hyouka” ini telah diadaptasi menjadi sebuah anime dan film live-action. Saat pertama kali membeli buku ini saya sangat bersemangat apalagi dikala buku ini telah dicetak ulang dengan bahasa indonesia. Kenapa saya sangat bersemangat? Karena sebelum saya membeli buku ini saya sangat menyukai anime “Hyouka”. Saat pertama kali anime ini saya tonton saya seperti masuk kedalam suasana nostalgia kehidupan anak SMA biasa. Sebagian orang menganggap bahwa cerita dalam anime ini membosankan dan membuat ngantuk untuk para penontonnya. Akan tetapi bagi saya “Hyouka” ini adalah sebuah masterpiece apalagi visual yang ditampilkan sangat memanjakan mata. Desain karakter cerita ini juga sangat lucu dan mempunyai ciri khasnya sendiri yang membuat perasaan dalam hati kita ini dibuat gemas dengan tingkah laku mereka semua. "Hyouka" ini adalah sebuah gambaran bagaimana bisa cerita dengan tidak ada unsur kekuatan magis ataupun hal yang sebagainya dapat bisa membuat seseorang tertarik dengan ceritanya bahkan hingga bisa mengoleksi semua bukunya. Sebab itulah saya membeli buku ini lalu membacanya dikala saya bosan saat diperjalanan.

Mungkin ada yang bertanya mengapa saya membeli buku ini di volume 5 bukan di volume 1? Jawabannya karena lanjutan anime “Hyouka” hanya berakhir di volume ke-4 maka dari itu saya memutuskan untuk membeli buku ini di volume ke-5. Setelah saya membaca buku ini saya jadi memiliki banyak imajinasi dalam diri saya. Saya seperti masuk kedalam cerita tersebut dan ingin mengulang atau membuat kenangan atau kejadian dalam cerita tersebut meskipun itu sedikit mustahil.

 Momen saya dengan buku yang saya miliki mungkin salah satu contoh semiotika dalam hidup saya yang mungkin bary saya sadari. Saya menganggap bahwa Buku "Hyouka" adalah sebuah objek yang saya miliki lalu perasaan senang dan perasaan lainnya yang tak bisa saya ungkapkan bisa saya anggap sebagai sebuah Interpretantnya.

 Seperti itulah cerita pengalaman saya saat menikmati buku ini kedalam kehidupan saya selama ini. Terimakasih kepada kalian para pembaca yang telah membaca tulisan ini meskipun masih banyak kesalahan kata ataupun hal yang lainnya. Untuk penutupan saya ingin memberikan suatu kuotes terkenal dalam cerita ini. “ “Don't change so people will like you. Be yourself and the right people will like the real you.” ― Oreki Houtarou. Sekian cerita saya Terima kasih Yoi ichinichi o (Semoga harimu menyenangkan)~~




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 3: LITERATURE REVIEW PADA OBJEK DESAIN

Kajian Seni Rupa dan Desain